Tips mengurangi naiknya asam lambung saat Ramadhan

Fimela.com, Jakarta sebulan Ramadan seringkali menjadi tantangan bagi penderita asam lambung. Penyakit refluks esofagus (GERD), penyakit yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan, merupakan salah satu masalah yang umumnya terjadi pada penderita asam lambung.

Dengan cepat Ramadan yang memerlukan jeda 12 hingga 13 jam di antara waktu makan dapat memicu atau memperburuk penyakit ini, terutama jika pola makan dan gaya hidup sehat tidak diikuti. GERD dapat ditandai dengan rasa terbakar atau nyeri pada perut bagian atas atau dada yang disebut juga nyeri ulu hati. Gejala lain yang mungkin dialami pasien GERD antara lain mual, kembung, nyeri saat menelan, rasa asam di mulut, dan sakit tenggorokan. Faktor utama yang meningkatkan risiko GERD adalah pola makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat.

“Berbagai penelitian menjelaskan bahwa puasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Pasien GERD yang berpuasa mungkin akan merasakan kelegaan gejalanya GERD jika dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka. “Puasa yang benar akan membantu mengatasi GERD,” kata dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, ahli gizi dan presiden Persatuan Gizi Olahraga Indonesia dalam siaran pers Philips.

dr. Rita menjelaskan, makanan yang dikonsumsi penderita GERD harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, namun juga tidak boleh merangsang naiknya asam lambung ke kerongkongan. Makanan yang dianjurkan untuk penderita GERD adalah makanan yang mudah dicerna, tidak mengandung gas atau kandungan lemak yang tinggi. Pengolahan makanannya berupa perebusan, pengukusan, perebusan, dan penggunaan santan encer.

Makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam di lambung, yang dapat menyebabkan sakit perut dan gejala GERD lainnya. Meski makanan pemicu GERD berbeda-beda pada setiap orang, ada beberapa kategori makanan yang bisa dihindari untuk mencegah kekambuhan. Misalnya saja makanan yang mengandung gas, tinggi gula, dan makanan pedas sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam. Anda juga harus membatasi makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna karena dapat memberikan tekanan pada perut Anda.

READ  Cara cepat dan alami mengobati batuk berdahak dan batuk kering pada bayi

Secara umum, aturan umum pembagian makanan untuk GERD adalah porsi kecil dan tidak makan dalam jumlah besar sekaligus. Selama berpuasa, konsumsi makanan dibagi menjadi empat waktu makan, yaitu sahur, berbuka puasa, makan malam, dan camilan malam. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan pasien GERD saat berpuasa:

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *